Buy fake Chinese Yuan RMB, (WeChat: Scottbowers44) (WHATSAPP：+1 (725) 867-9567), Buy Fake Chinese Yuan (CNY) Renminbi, Buy Counterfeit Chinese Yuan, Buy fake CNY, Buy Singapore Dollar Counterfeit Notes, Buy Fake USD, Buy fake Euros, Buy fake aud, fake eur

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA--Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) mengandeng Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mendukung kegiatan World Toilet Summit 2013 di Solo, Jawa Tengah pada 2-4 Oktober 2013.

 

Indonesia menjadi tuan rumah konferensi internasional ini setelah meyakinkan World Toilet Organization (WTO) selama 3 tahun terakhir.

 

"ATI organisasi nirlaba bahkan pengurusnya semua sukarelawan," kata Naning Adiwoso, Ketua ATI, Rabu (20/2/2013).

 

sementara di konferensi internasional ini baru dua instansi pemerintah yang berkomitmen  mendukung dana penyelenggaraannya yaitu Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementrian Pekerjaan Umum.

 

Menurut dia, instansi pemerintah lainnya dapat mendukung kegiatan ini karena masalah toilet melibatkan banyak pihak mulai dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementrian Kesehatan, Bappenas dan termasuk kalangan industri yang memproduksi bahan-bahan pembersih untuk pemeliharaan toilet.

 

Naning mengakui tidak mudah meyakinkan organisasi WTO sendiri untuk memilih Indonesia sebagai negara tujuan konfrensi tahunannya, apalagi standard toilet di Indonesia masih jauh dari kriteria standard yang berlaku secara internasional.

 

"Sebagai tuan rumah World Toilet Summit peserta sedikitnya mencapai 1.000 orang dari 30 negara yang mengusung tema Clean, Care and Enjoy. Jadi semua pihak termasuk masyarakat agar mendukung kegiatan ini sehingga meningkatkan citra higienis Indonesia di mata dunia," tuturnya.

 

Naning mengatakan sudah ada kepedulian dari sebagian masyarakat untuk mengelola toilet umum dengan baik seperti PT Pertamina untuk SPBU, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang menyelenggarakan penghargaan toilet bersih untuk bandara internasional dan destinasi wisata, serta upaya edukasi PT Unilever.

 

"Namun toilet umum bersih baru bisa ditemui di mal di kota besar. Masyarakat pedesaan masih buang air besar di kebon atau kali. Toilet sekolah-sekolah juga jauh dari bersih dan nyaman," katanya.  (ra)

 

 

 

Sumber