Ini Beda Rumus Kenaikan UMP Lama dan Baru

[Parno Pemilik Lapak 0]

MEDAN: Pemerintah Kabupaten Batu Bara menargetkan segera menyelesaikan proses pembebasan lahan jalur kereta api Bandar Tinggi-Kuala Tanjung sepanjang 20 km pada 2014.

 

Angkutan kereta api tersebut dibangun untuk menekan ongkos angkutan crude palm oil (minyak sawit) guna mendukung Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei.

 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Batubara Iskandar Lubis mengatakan  sudah menyelesaikan proses pembebasan lahan sekitar 40%, rencananya tahun ini akan terbebas sekitar 80%.

 

“Target kami tahun depan proses pembebasan lahan bisa mencapai 100%, mudah-mudahan tidak ada kendala yang berarti,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (18/2).

 

Selain untuk jalur KA, Pemkab Batu Bara bersama otoritas Asahan dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) juga ditugaskan untuk membebasakan lahan sepanjang 16,25 km untuk pembangunan tubuh ban proyek kereta senilai Rp400 miliar tersebut.

 

Terhitung sejak 2011 hingga 2012 proses pembangunan tubuh ban telah mencapai 8 km, dengan perinciain 2011 sekitar 2 km, dan 2012 sepanjang 6 km. Pada tahun ini akan dibangun lagi tubuh ban sepanjang 6 km.

 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumut Riadil Akhir Lubis mengatakan untuk mendukung proyek Kereta Api Bandar Tinggi-Kala Tanjung, akan dilakukan pula peningkatan jalan KA sepanjang 23 km.

 

Ini akan dibagi dalam 2 tahap, tahap I akan di bangun jalan KA sepanjang 10 km dan pada tahap ke II akan dibangun lagi sepanjang 13 km.

 

Menurutnya, proyek infrastruktur ini dibagun untuk mendukung kesiapan infrastruktur proyek KEK Sei Mangke yang di targetkan bisa beroperasi penuh di tahun  2015.

 

Potensi minyak sawit mentah yang bisa diangkut lewat kereta api setiap tahun mencapai 2,2 juta ton dari produksi CPO Sumut sebesar 4,5 juta ton. Selama ini, sekitar baru 450.000 ton CPO diangkut kereta api. (bas)

 

 

 

Sumber