Bukan Rp10 Ribu, Gus Ipul Usul Purbaya Tambah Bantuan Korban Bencana

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta kepada PT Pertamina (Persero) untuk sama-sama menghitung kapabilitas perseroan yang mampu mengoperatori lapangan minyak dan gas (migas) Blok Mahakam."Saya minta kepada Pertamina untuk hitung dulu berapa mampunya. Ini kalau mau ambil kepemilikan sama saja menaruh modal," ujar Menteri ESDM Jero Wacik seusai Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (18/2/2013).

 

Jero menambahkan, pengalihan operator Blok Mahakam yang kontraknya akan habis di 2017 mendatang perlu dihitung secara benar agar kelihatan untung ruginya.

 

"Hingga kini Blok Mahakam sendiri masih dikelola oleh Total E&P Indonesie dan Inpex dengan masing kepemilikan saham 50 persen," tambahnya

 

Lebih lanjut, Jero menjelaskan jika Pertamina turut dalam mengelola Blok Mahakam tersebut dan mampu mengelola kepemilikan saham sampai sebesar 5o persen. Meski begitu, pengelolaan secara realistis sebesar 30 persen tersebut sudah cukup baik.

 

"Namun itu kalau kita share berarti tidak gratis. 30 persen sudah bagus lah tidak mungkin juga dari 50 tahun itu dikelola kita hanya nol kepemilikannya. Harus nasionalis juga kita," tegasnya.

 

Meski begitu, saat ini Wacik bersama seluruh stakeholder masih menghitung agar persoalan pengalihan operator ini berjalan maksimal. Bahkan, dirinya mengaku ada kemungkinan pengelolaan Blok yang akan dikelola mayoritas oleh negara.

 

"Mayoritas itu kembali ke kita itu mungkin cuma masih kami hitung baiknya seperti apa," pungkasnya. (gnm)

 

 

 

Sumber