IHSG Lesu ke 8.609 Buntut 473 Saham Anjlok

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Bank Indonesia dan perbankan akan menyusun draf ketentuan teknis kurs referensi fixing spot sebagai acuan pelaksanaan kurs baru dari rupiah ke dolar Amerika Serikat itu.

 

Hendar, Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), mengatakan rencana pembentukan kurs baru tersebut masih butuh pendalaman, termasuk menyiapkan ketentuan dan payung hukum fixing spot.

 

"Pada intinya, perbankan sudah mengetahui apa maksud dan tujuan referensi kurs tersebut. Sejauh ini tidak ada kendala teknis yang mengganjal," katanya, Senin (11/2).

 

Hendar mengatakan draft tersebut juga akan mempertimbangkan payung hukum kurs fixing spot.

Bank sentral, lanjutnya, perlu melihat terlebih dahulu apakah ada peraturan Bank Indonesia (PBI) yang sudah memayungi transaksi tersebut.

 

"Kalau sudah ada PBI nya menjadi lebih gampang. Kami juga masih melihat apakah akan mengeluarkan surat edaran untuk fixing spot tersebut," ujarnya.

 

Hendar mengatakan draf yang akan dibuat juga akan lebih merinci syarat bank yang ditunjuk menjadi kontributor.

 

Pada akhir pekan lalu, BI sudah bertemu dengan 17 bank untuk membicarakan rencana pembentukan kuotasi kurs tersebut.

 

Dia mengatakan ada beberapa cara dalam menentukan bank kontributor, seperti mempertimbangkan volume transaksi yang dilakukan.

 

"Hal yang pasti pemilihan bank kontributor harus fair. BI akan bertemu lagi dengan perbankan untuk pembicaraan lanjutan, termasuk memilih model yang paling efisien," katanya. (arh)

 

 

 

Sumber