Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PILPRES 2014: Partai Islam Wacanakan Koalisi

Recommended Posts

JAKARTA--Sejumlah partai yang berazaskan Islam mewacanakan berkoalisi menghadapi pemilihan presiden 2014. Langkah itu dinilai paling realistis di tengah merosotnya pamor mereka.

 

Konsolidasi antarpartai dinilai juga paling mungkin saat pertarungan politik lebih mengutamakan kekuatan uang.

 

Zulkieflimansyah, Wakil Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui sulitnya mengarungi politik dengan keuangan terbatas. Pengakuan serupa diungkapkan Lukman Edi, ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

 

Selain modal yang relatif terbatas, ide yang diusung partai berasas Islam juga tak banyak berbeda. Oleh karena itu perebutan suara antarpartai berasas Islam akan cukup ketat.

 

Viva Yoga Mauladi, Ketua Badan Pemenangan Pemilu, Partai Amanat Nasional (PAN), menilai kekuatan dan ide partai berasas Islam hampir setara. Ide yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak banyak berbeda. Demikian pula Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

 

"Ini menunjukkan di dalam demokrasi liberal, posisi dan ideologi berbasis Islam tak banyak berbeda, memperbanyak titik temu itu paling memungkinkan," tegasnya di Jakarta, Minggu (10/2).

 

Viva Yoga menambahkan titik temu soal siapa presiden yang diusung partai Islam akan terlihat setelah pemilihan legislatif.

 

Rommy Romahurmuziy, Sekretaris Jenderal PPP menilai eksistensi partai sering bergantung pada tokoh. Partai yang tokoh panutannya hilang maka dipastikan suaranya merosot.

 

"Kami sudah mulai mengumpulkan tokoh lintas partai untuk masalah tokoh ini," jelasnya. Dia mengaku pertemuan lintas partai itu sudah dilakukan empat kali.

 

Pengamat politik dari Reform Institute, Yudi Latif, mengingatkan agar partai Islam fokus terhadap basis pemilihnya. Adapun suara mengambang didekati dengan kerja sosial, bukan pendekatan ideologis. Terlebih, mayoritas pemilih berekonomi lemah sehingga harus didekati dengan program nyata.

 

"Pemilih mengambang tidak peduli Islam atau tidak. Calon yang diharapkan melindungi dan merakyat. Figur partai Islam sejauh ini belum tampak," tegasnya. Dia menilai suara mengambang itu antara lain golongan yang tidak menggunakan hak pilihnya yang dalam pemilu kepada daerah bisa mencapai 50% dari jumlah pemilih. (40/fsi)

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...