Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

ORANGUTAN: Sinarmas relokasi 3 orangutan

Recommended Posts

SAMARINDA: Tiga ekor orangutan terdiri remaja dan induk beserta bayinya direlokasi ke Taman Nasional Kutai (TNK) di Kutai Timur Kalimantan Timur pada Jumat (7/9/2012).

 

Orangutan itu ditemukan tim satuan tugas penyelamatan orangutan Sinar Mas Grup pada 2 September 2012 di kawasan Hutan Taman Industri (HTI) PT Sumalindo Hutani Jaya II dan PT Surya Hutani Jaya (SHJ) di Desa Puan Cepak Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara.

 

Penyerahan tiga orangutan dari Sinar Mas Grup ke petugas pemerintahan ini disaksikan langsung oleh Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, Kasubdit Pengawetan dan Pemanfaatan Jenis Kementerian Kehutanan Ir Agus Sriyadi Budi Sutito dan Corporate Affairs and Communication Director Asia Pulp Paper (APP) Suhendra Wiriadinata, Kamis (7/9) pada acara Implementasi strategi dan rencana konservasi orangutan di Kantor PT SHJ Desa Puan Cepak.

 

Hadir pula Kepala BKSDA Kaltim Tandya Tjahjana dan Perwakilan Sinar Mas Forestry dan Mitra Region Kalimantan Timur Robert Siagian serta Peneliti orangutan dari Universitas Mulawarman Yaya Rayadin.

 

Pantauan Bisnis, tiga orangutan yang ditemukan terlihat sehat. Ketiga orangutan itu makan makanan buah pisang yang diberikan petugas. Tampak pula, orangutan itu menunjukan ekspresi marah ketika dikerubungi banyak orang. Sesekali orangutan ini memainkan dahan dan daun serta menggoyangkan kandangnya.

 

Orangutan induk memiliki berat 25 kg usianya 20 tahun dan bayinya berusia 3 tahun dengan berat 6 kg ditemukan petugas di daerah cekungan air. Sedangkan orangutan remaja jenis betina berusia 10 tahun dengan berat 21 kg juga ditemukan tempat yang sama di daerah tersebut tidak dilakukan kegiatan penanaman HTI.

 

“Populasi dan distribusi orangutan di kawasan koridor dan konservasi di kawasan HTI tidak akan direlokasi. Relokasi merupakan alternatif terkahir bila ada orangutan yang terjebak atau orangutan yang memiliki potensi konflik dengan manusia,” jelas Yaya Rayadin.

 

Untuk menyelamatkan orangutan, Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari meminta setiap perusahaan yang melakukan land clearing atau pembersihan lahan diawasi oleh tim khusus yang memantau habitat orangutan. Bila menemukan orangutan di daerah perkebunan atau HTI, segera dilakukan relokasi.

 

“Nanti, harus ada tim khusus setiap perusahaan yang melakukan land clearing untuk perkebunan seperti kelapa sawit atau kawasan HTI. Ini supaya, habitat orangutan di daerah sekitarnya segera diketahui apakah terganggu atau perlunya dilakukan relokasi orangutan untuk konservasi,” katanya.

 

Sementara itu, dalam sambutannya, Suhendra Wiriadinata mengatakan APP mulai melakukan konservasi orangutan sejak 2006 dan membentuk tim Satuan Tugas Penyelamatan orangutan bekerjasama BKSDA dan Unmul sejak 2010. APP sangat mendukung upaya konservasi terhadap orangutan. “Beberapa waktu lalu APP bersama jajaran kepolisian dan peneliti Unmul melakukan pelatihan untuk penyelamatan orangutan,” katanya.

 

Dijelaskan Suhendra, dipilihnya Taman Nasional Kutai (TNK) menjadi habitat yang baru bagi orangutan berasal dari kawasan HTI karena daerah tersebut aman dari konflik dengan manusia. Daerah masuk wilayah Kutai Timur itu terdapat hutan tropis yang telah dipertimbangkan secara ekologis, sangat cocok dengan orangutan. (K26/msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...