Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

IMPOR DAGING SAPI: Kadin minta daerah dilibatkan

Recommended Posts

JAKARTA-- Kamar Dagang dan Industri Indonesia mendorong keterlibatan pengusaha di daerah dalam mengatur tata niaga impor daging sapi.

 

"Selama ini impor hanya untuk nasional, seharusnya bisa dialokasikan ke daerah," kata Wakil Ketua Umum Bidang Pemberdayaan Daerah Tertinggal/Bulog Natsir Mansyur dalam diskusi mengenai kartel pangan di Jakarta, Kamis (7/2/2013).

 

Menurut Natsir, strategi kebijakan pemerintah masih kurang tepat sehingga bisa membuka peluang kartel.

 

Pemerintah, kata dia, harus mengatur kebijakan yang selanjutnya diserahkan kepada pengusaha daerah. "Selama ini sentralistik, padahal bisa diterapkan pada pemerintah daerah dan pengusaha daerah," ujarnya.

 

Natsir mengatakan ekonomi Indonesia yang 65%  terpusat di Jakarta menjadikan ketidakadilan perekonomian. Padahal jika diserahkan kepada pemerintah daerah, otomatis akan menciptakan pemerataan pertumbuhan ekonomi.

 

"Begitu diserahkan ke daerah, stok bisa menjaga supaya tidak kurang. Suap pasti terjadi kalau tidak seimbang 'supply and demand'. Tapi bagaimana kita bisa kurangi proses suap jadi besar," ujarnya.

 

Peneliti Lembaga Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Ina Primiana mengatakan pemerintah perlu mengetahui potensi dan kebutuhan pangan nasional agar bisa benar-benar menakar kebutuhan impor.

 

"Seharusnya pemerintah pusat bisa koordinasi daerah mana saja yang butuh dan daerah mana yang punya potensi sehingga bisa ditebak berapa kebutuhan impor kita," katanya.

 

Pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pertanian dinilai tidak mengetahui hal itu sehingga asal menebak kebutuhan impor.

 

Hasilnya, impor terbuka dan hanya dimanfaatkan kepada beberapa pengusaha.

 

Menurut Ina, jika perusahaan yang menguasai impor itu tidak menggunakan haknya untuk kepentingan sendiri tentu tidak masalah.

 

"Tetapi mereka mengambil untung terlalu besar, lebih dari 50%. Misal harga daging sapi impor per kilogram di sini dijual Rp90.000-an, di negara asalnya hanya sekitar Rp50.000-an," katanya.(Antara/msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...