Video: RI Kejar Setoran Bea Keluar Batu Bara, Pengusaha Tertekan?

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan akan memaksimalkan pemanfaatan energi terbarukan sebelum menggunakan energi nuklir untuk pembangkit listrik di Indonesia.

 

Dalam draf rencana umum ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2012-2031 kebijakan bauran energi primer untuk pembangkit listrik dengan tegas disebutkan pemerintah saat ini akan fokus mengembangkan energi terbarukan seperti panas bumi, biomassa dan tenaga air. Hal itu dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil yang cadangannya semakin menipis.

 

“Pemanfaatan sumber energi baru seperti energi nuklir merupakan opsi terakhir setelah mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber energi terbarukan dan potensi sumber energi baru lainnya,” kata Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Hasril Nuzahar di Jakarta, Kamis (7/2).

 

Upaya pemerintah mendorong penggunaan energi baru dan terbarukan pada pembangkit listrik itu untuk menjaga ketersediaan listrik secara berkelanjutan. Apalagi, kebijakan energi nasional (KEN) telah mengamanatkan untuk memanfaatkan sumber energi primer secara maksimal dan mengutamakan pengembangan sumber energi baru dan terbarukan.

 

Selain untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional, penggunaan energi baru dan terbarukan itu dilakukan untuk menurunkan tingkat emisi karbon dioksida yang dihasilkan dari pemanfaatan energi fosil.

 

Untuk memuluskan langkah pengurangan ketergantungan terhadap penggunaan BBM, pemerintah juga menjamin pasokan batu bara untuk pembangkit di dalam negeri. Dengan demikian diharapkan keberadaan pembangkit listrik yang menggunakan BBM bisa terus dikurangi.

 

“Kebijakan DMO [domestic market obligation] yang dikeluarkan pemerintah itu untuk mendorong pemanfaatan gas dan batu bara bagi pembangkit listrik di dalam negeri,” jelasnya. (arh)

 

 

 

Sumber