Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

BII SOLO : Penyelenggaraan CSR Terbaik Versi Maybank Foundation

Recommended Posts

SOLO -- PT Bank International Indonesia (BII) Cabang Solo menyelenggarakan program pendampingan komunitas masyarakat miskin urban di Kota Solo.

 

 

Menurut Area Service Manager BII Cabang Solo, Prayudya Hananto, program ini merupakan salah satu program corporate social responsibility (CSR) yang terpilih dalam program Cahaya Kasih Challenge yang diselenggarakan Maybank Foundation.

 

Nilai bantuan yang disalurkan mencapai 20.000 ringgit atau sekitar Rp60 juta. Kamis (7/2), tim dari Maybank Foundation Malaysia melakukan kunjungan dan peninjauan terhadap pelaksaan program CSR yang dilaksanakan di Kelurahan Joyontakan, Serengan, Solo.

 

 

Prayudya mengatakan, program ini bernama Griya Edukasi Masyarakat Pinggiran Kota (Gempita). Sebagai bagian dari program ini, BII Solo melaksanakan aktivitas pengobatan gratis, pemberian asupan gizi bagi anak-anak, donor darah serta pameran kerajinan.

 

“Program Gempita itu merupakan satu dari 20 CSR terbaik yang dipilih oleh Maybank Foundation. Maybank Foundation ini telah memilih 20 terbaik dari 18.000 karyawan Maybank di 19 negara, termasuk Malaysia, New York, London, Hong Kong, Indonesia, Thailand, Filipina, Vietnam, Kamboja, Brunei, China, Bahrain, Papua Nugini dan Singapura,” papar Prayudya, saat ditemui wartawan, di Joyontakan, Kamis (7/2/2013).

 

 

Selain di Solo, BII juga melaksanakan kegiatan sosial berupa program pendidikan wirausaha mandiri bisnis air tebu Pondok Pesantren Al-Bantani Tangerang dan program pendidikan wirausaha mandiri kain perca bagi para penyandang paraplegia Wisma Cheshire di Jakarta.

 

 

Di Solo, lanjut dia, program sosial dilaksanakan bekerja sama dengan Lazis. Manager Pemberdayaan Lazis Jateng, Najmudin Soleh, menyampaikan program Gempita dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di Joyontakan.

 

“Salah satu kegiatan yang kami lakukan adalah sekolah wirausaha bagi ibu-ibu di Joyontakan. Ada sekitar 50 wanita yang ikut serta dalam pelatihan wirausaha membuat suvenir,” kata Najmudin.

 

Pada program tersebut, Lazis juga memberikan dana bergulir senilai rata-rata Rp500.000 hingga Rp1 juta per orang untuk merintis usaha. (dot)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...