Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

BI KALTIM: Masyarakat Jangan Panik dengan Redenominasi Rupiah

Recommended Posts

SAMARINDA--Bank Indonesia Cabang Kalimantan Timur berharap masyarakat tidak panik, menjelang diterapkannya redenominasi mata uang rupiah.

 

Kepala Cabang Bank Indonesia (BI) Kaltim Ameriza Maruf mengatakan redenominasi merupakan penyederhanaan jumlah digit pada denominasi atau pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai tukar rupiah terhadap harga barang dan atau jasa.

 

“Redenominasi bukan sanering. Konsep redenominasi jauh berbeda dengan sanering  yang merupakan pemotongan nilai uang sedangkan harga barang tetap bahkan cenderung meningkat, sehingga daya beli efektif masyarakat menjadi menurun,” tutur Ameriza di sela-sela acara Konsultasi Publik Perubahan Harga Rupiah, Rabu (6/2/2013).

 

Dia mengungkapkan banyak masyarakat umum yang bertanya dan tak mengetahui rencana kebijakan redenominasi, membuat BI Kaltim menggelar konsultasi publik perubahan harga rupiah bertema “Redenominasi Bukan Sanering”.

 

Acara itu dihadiri sejumlah pimpinan cabang perbankan di Samarinda.

 

“Yang kami khawatirkan dengan redenominasi, adanya rush atau masyarakat yang menarik uang sebanyak-banyaknya dan membeli sesuatu yang tidak perlu, sehingga berdampak buruk terhadap ekonomi seperti terjadinya inflasi yang tinggi dan kelangkaan stok barang dan jasa,” ungkapnya.

 

Adapun kegiatan konsultasi publik yang diadaakn pihaknya, mendapat respon positif dari pihak perbankan sebagai front liner yang memberikan informasi redenominasi ke masyarakat.

 

Dia mengatakan saat ini, kebijakan redenominasi telah diajukan ke DPR agar segera disahkan.

 

Apabila redenominasi mata uang rupiah ini disetujui pada 2013, maka implementasi redenominasi baru bisa terealisasi pada 2017.

 

Sebab menurutnya, butuh tiga tahun masa transisi redenominasi lama menjadi redenominasi yang baru.

 

“Tapi, kalau redenominasi disahkan pada 2014, maka implementasinya mundur pada 2018 karena ada masa transisi selama tiga tahun,” katanya.

 

 

Pada masa transisi, ada dua mata uang yang sama dengan versi baru dan lama. Misalnya, Rp100.000 bentuk gambar dan warna yang sama memiliki angka nol sebanyak dua versi baru sedangkan versi lama angka nol ada tiga.

 

Ameriza menambahkan redenominasi dengan mata uang rupiah yang baru ini, agar mata uang rupiah lebih kompetitif dan dihargai dunia internasional serta mengurangi ekspektasi inflasi.

 

Redenominasi direncanakan memangkas tiga angka nol di setiap uang rupiah yang beredar. (wde)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...