Apakah Ada Syarat PNS dan Pekerja Swasta WFA pada 29-31 Desember?

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA-- Pemerintah akan membentuk tim khusus yang bertugas mempercepat proses kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi.

 

Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo di Jakarta, Selasa (5/2/2013), mengatakan sejauh ini, kegiatan eksplorasi migas belum berjalan dengan optimal.

 

"Dari anggaran eksplorasi tahun lalu sebesar dua miliar dolar AS, hanya terserap US$150 juta  atau 20%," katanya.

 

Sementara, pada 2013, anggaran eksplorasi migas dialokasikan US$2,9 miliar.

 

Menurut dia, realisasi penyerapan anggaran eksplorasi yang minim tersebut dikarenakan sejumlah kegiatan seperti survai siesmik dan pengeboran sumur tidak terlaksana.

 

Penyebabnya antara lain masalah perizinan atau keterbatasan rig-nya.  "Kami bersama anti Staf Ahli Menteri ESDM akan membentuk 'desk' di antaranya mengurusi perizinan," katanya.

 

Susilo menambahkan, percepatan eksplorasi saat ini merupakan keharusan agar diperoleh produksi migas di masa depan.

 

"Kami akan benar-benar memilih perusahaan yang komit melakukan kegiatan eksplorasi," ujarnya.

 

Sebelumnya, Deputi Perencanaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Widhyawan Prawiraatmadja mengatakan, saat ini, pihaknya tengah memproses terminasi 18 kontrak kerja sama (KKS).

 

Ke-18 KKS itu di antaranya 14 yang dikembalikan karena tidak menemukan hidrokarbon dan beresiko tinggi dan dua KKS tengah dalam proses pengajuan kembali karena operasi terkendala masyarakat dan lingkungan.

 

"Biaya yang telah dikeluarkan 18 KKS itu tidak dikembalikan dengan nilai 1,6 miliar dolar," katanya. (Antara/msb)

 

 

 

Sumber