Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

PADANG-- Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Sumatra Barat mengeluhkan masih rumitnya mereka mendapatkan kredit dari perbankan.

 

Hal ini diungkapkan sejumlah peserta sosialisai Lembaga Penjaminan Kredit Daerah (LPKD) bagi UMKM yang dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Dirut Bank Nagari, Asisten Bidang Pembangunan dan Ekonomi Setdaprov Sumbar, anggota DPRD provinsi di Auditorium gubernuran, Selasa (5/2/2013).

 

Ketua Koperasi Pasar (Kopas) Talawi Sawahlunto Azwar mengatakan sosialisasi berkaitan dengan skim kredit sudah sering diikutinya, tapi kenyataannya berbeda dalam pelaksanaan oleh pihak perbankan.

 

Pihaknya sudah mencoba meminjam ke bank daerah, tetapi selalu saja ditolak dengan berbagai dalih.

 

Dalam kesempatan yang sama, salah seorang anggota Koperasi Pasar Pagi Kota Padang, Eti, menyampaikan teori dan praktik di lapangan sangat jauh berbeda. Saat melakukan sosialisasi oleh pemerintah bersama bank menyampaikan ke masyarakat semua prosesnya mudah, tapi dalam pelaksanaannya susah.

 

Perempuan yang mengakui punya usaha dan memerlukan dana tambahan, bersama dengan rekan-rekannya mencoba meminjam kredit KUR ke salah satu bank, tapi prosesnya cukup lama dan berbelit-belit.

 

"Andaikan saja proses bank itu tidak lama dan berbelit-belit sesuai yang disampaikan dalam forum sosialisasi ini, maka pelaku usaha kecil dapat berkembang dengan cepat. Tapi, apa boleh buat usaha terkendala modal," katanya.

 

Peserta sosialisasi lainnya, Romi, asal Padang Pariaman, menyampaikan bahwa dia belum pernah meminjam ke pihak bank, karena prosesnya panjang dan persyaratan cukup banyak.

 

Soal keinginan meminjam ke bank tentu ada agar perkembangan usaha bisa cepat, tapi banyak keriteria dan persyaratan yang sulit dipenuhi terutama soal agunan. (Antara/msb)

 

 

 

 

 

 

Sumber