Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

SWASEMBADA DAGING: Pemotongan Sapi Betina Tak Terkendali

Recommended Posts

BANDUNG-Program swasembada daging 2014 memicu tindakan yang mengancam kerugian subsektor peternakan. Di Jawa Barat pemotongan sapi betina produktif sudah mendesak untuk dikendalikan karena   semakin marak, sehingga  mengancam produksi sapi di wilayah tersebut.

 

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Hermawan akan menghentikan pemotongan sapi perah betina produktif di kawasan Bandung selatan, karena jumlah sapi perah sudah turun hingga 20%.

 

"Yang pasti saat ini terjadi penurunan populasi sapi di Pangalengan dari 22.000 ekor menjadi 17.000 ekor," ujarnya kepada Bisnis, Senin (4/2/2013).

 

Menurutnya, larangan pemotongan sapi betina produktif sesuai UU No.18/2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan dapat dihukum pidana kurungan paling singkat 3--9 bulan dengan denda Rp5 juta-Rp25 juta.

 

"Kami kesulitan mengendalikan [peternak] untuk tidak menjual sapi perah betina produktif, dijadikan sapi potong pedaging," kata Hermawan.

 

Untuk antisipasi ke depan, pihaknya akan menggencarkan pemeriksaan pemotongan sapi betina produktif. "Sekarang sapi perah pasarnya sedang bagus, terutama di kawasan Pangalengan," ujarnya.

 

Hermawan menjelaskan tren pemotongan sapi perah untuk dijadikan pedaging telah terjadi sejak Idulfitri 2012 karena stok sapi potong cukup langka. "Memang stok sapi potong cukup langka saat itu dan tidak diketahui secara pasti," ungkapnya.

 

Pihaknya juga akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah pusat untuk memperbesar volume impor sapi potong dalam bentuk bibit agar produksi dan penggemukan sapi bisa terus berkelanjutan.

 

Saat ini, katanya, stok sapi potong di Kabupaten Bandung mencapai 75.000 ekor dan cukup memenuhi kebutuhan selama 3 bulan ke depan.

 

Dihubungi terpisah, Ketua Koperasi Susu Bandung Selatan (KPBS) Aun Gunawan mengaku tidak bisa mengintervensi peternak yang menjual sapi perah untuk dijadikan pedaging.

 

Akan tetapi, dia mengakui jika di Bandung selatan populasi sapi perah menurun akibat dugaan pemotongan menjadi sapi pedaging.

 

Dia menjelaskan dari jumlah itu tidak seluruhnya dijadikan pedaging. Karena, ada juga sapi yang didistribusikan ke wilayah lain seperti Garut dan Lembang untuk pembibitan

 

"Kami mengeluhkan masih banyaknya peternak yang menjual sapi perah untuk dipotong. Akan tetapi, kami tidak bisa melarangnya," ungkapnya.

 

Sementara itu, produksi sapi potong di Kabupaten Kuningan Jabar mencapai 26.272 ekor atau turun 0,7% dari 2011 yang mencapai 26.406 ekor.

 

Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Tryastami mengatakan produksi sapi potong pada 2012 termasuk kerbau yang juga turun 7,1% menjadi 6.766 ekor dari 2011 mencapai 7.285 ekor.

 

"Akan tetapi kalau dilihat dari tren produksi rata-rata selama 5 tahun terakhir [2008-2012] produksi sapi dan kerbau meningkat sebanyak 7,14%," jelasnya.

 

Tryastami mengungkapkan sapi lokal menjadi andalan untuk memenuhi kebutuhan daging di masyarakat sejak dihentikannya impor daging sapi.

 

Tahun ini, pihaknya berupaya untuk meningkatkan produksi hewan ternak besar [sapi dan kerbau].

"Kami targetkan produksi sapi potong dan kerbau pada 2013 mencapai 1.715 ton daging sapi, atau lebih besar dari tahun lalu yang hanya 1.681 ton," ujarnya. (msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...