Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

EKONOMI JEPANG kembali ke kebijakan Depresi Besar

Recommended Posts

TOKYO: Menteri Keuangan Jepang Taro Aso mengatakan pemerintahan akan mencontoh kebijakan yang diambil pendahulunya Korekiyo Takahashi yang menjabat pada masa Depresi Besar.

 

Saat krisis ekonomi dunia itu terjadi pada 1930-1940, Takahashi memerintahkan Bank of Japan (BOJ) menjamin emisi surat utang negara (SUN) untuk mendanai belanja defisit anggaran.

 

"Tidak ada satu pun di pemerintahan, birokrasi, atau BOJ yang pernah mengalami kebijakan anti-deflasi. Kita hanya bisa belajar dari sejarah," kata Aso pada Minggu (3/2/2013) dalam wawancara dengan NHK.

 

Kepala Ekonom JPMorgan Securities Japan Co. Masaaki Kanno mengatakan penggunaan kebijakan Takahashi berpeluang membantu Jepang mengatasi deflasi.

 

Namun, pemerintah dikhawatirkan kesulitan mengurangi anggaran belanja saat pertumbuhan tercapai.

 

"Jika kebijakan ini dipakai untuk sementara tidak apa-apa, tapi pemerintah tidak boleh sampai kehilangan disiplin fiskal," kata Kanno yang juga pernah bekerja di bank sentral Jepang.

 

Sebagai menteri keuangan pada 1932, berdasarkan laporan Pusat Penelitian Ekonomi Jepang, Takahashi menaikkan anggaran belanjanya sebanyak 34%, melipatgandakan penerbitan obligasi, dan menginstruksikan BoJ untuk menjamin SUN.

 

Meskipun kebijakan tersebut berhasil mengakhiri deflasi dan menggenjot pertumbuhan ekonomi, Takahashi dimusuhi oleh pihak militer saat dia mulai mengurangi anggaran pertahanan. Takahashi akhirnya dibunuh pada 1936.

 

Kebijakan Takahashi bahkan mendapat apresiasi dari Federal Reserve Amerika Serikat (AS). "Takahashi dengan brilian menyelamatkan Jepang dari Depresi Besar," kata Ketua the Fed Ben S. Bernanke dalam pidatonya pada 2003.

 

Namun, kebijakannya juga berujung kepada pembengkakan defisit fiskal, depresiasi nilai tukar, dan peningkatan jumlah uang beredar, dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi dan tingkat inflasi yang sedang hingga 1938.

 

"Jika bank sentral mulai menjamin SUN, mungkin pada awalnya tidak akan ada masalah, tapi itu akan berujung kepada pencetakkan uang tanpa batas, sehingga menggenjot inflasi yang tajam," kata Gubernur BOJ Masaaki Shirakawa pada 2011.  (Bloomberg/ra)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...