Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

TEPUNG TERIGU: Permintaan Industri Makanan Diyakini Lebih Dari 8%

Recommended Posts

JAKARTA:  Kebutuhan tepung terigu bagi industri makanan domestik pada tahun ini diyakini meningkat lebih dari 8%, seiring dengan lonjakan permintaan produk makanan instant dan variasi produk baru.

 

Franciscus Welirang, Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo), mengatakan perubahan gaya hidup masyarakat mendorong peningkatan permintaan produk makanan instan.

 

“Kami memperkirakan kebutuhan terigu untuk industri makanan nasional dapat tumbuh lebih dari 8%,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (4/2/2013).

 

Dia menjelaskan kebutuhan tepung terigu bagi industri makanan nasional tergolong tinggi dan memperlihatkan tren peningkatan dalam 4 tahun terakhir dengan pertumbuhan antara 7% hingga 12%.

 

Data Aptindo memperlihatkan peningkatan kebutuhan terigu nasional pada 2009 naik mencapai 12,54% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara pada tahun lalu kebutuhan tersebut naik 7,1% dibandingkan 2011.

 

“Tahun lalu, konsumsi terigu nasional mencapai 5,05 juta ton,” katanya.

 

Pihaknya mencatat saat ini terdapat 21 pabrik tepung terigu yang terdiri dari 17 pabrik berlokasi di Pulau Jawa dan 4 pabrik berada di luar Pulau Jawa dengan kapasitas total 8,06 juta ton per tahun dan utilisasi sekitar 60%.

 

Dia menjelaskan dengan pertumbuhan kebutuhan tepung terigu nasional sekitar 7% saja, maka dibutuhkan pembangunan pabrik baru dengan kapasitas 1.000 ton untuk memenuhi kenaikan kebutuhan tersebut.

 

“Ada penambahan 3 new flour mills lagi yang segera akan berdiri pada 2013 dan 2014 ini,” tuturnya.

 

Proyeksi tersebut sejalan dengan perkiraan pertumbuhan industri makananan pada tahun ini yakni sebesar 8%. Adhi S. Lukman, Ketua Asosiasi Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), mengatakan target konservatif ini ditetapkan karena pengusaha sedang menghadapi banyak permasalahan.

 

Padahal, menurut data Badan Pusat Statistisk, kinerja produksi industri makanan yang meningkat 12,75% merupakan salah satu pendorong pertumbuhan industri manufaktur sebesar 4,12% pada tahun lalu. (bas)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...