Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

RI-ARAB SAUDI: SBY Tekankan 3 Poin Peningkatkan Dagang & Investasi

Recommended Posts

JEDDAH--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menekankan 3 poin untuk peningkatan hubungan perdagangan dan investasi dengan Arab Saudi.

 

Ketiga poin itu adalah mengurangi defisit perdagangan antara kedua negara akibat importasi minyak yang mencapai US29 miliar, kedua meningkatkan perdagangan terutama ekspor nonmigas, dan ketiga meningkatkan ketahanan pangan dan energi.

 

"Ketiga poin itu yang ditekankan oleh Presiden ketika bertemu dengan sejumlah pengusaha asal Arab Saudi," ujar Menteri Perdagangan Gita Wirjawan seusai pertemuan Presiden dengan Islamic Development Bank dan sektor swasta dan Kadin Arab Saudi sebagai rangkaian kegiatan Indonesia - Saudi Arabia Business Forum Senin (4/1).

 

Gita menambahkan potensi Arab Saudi merupakan pasar yang luar biasa. Negara itu menguasai 35% pasar Timur Tengah. "Inilah kenapa Indonesia harus berusaha keras untuk ekspansi ke pasar Timur Tengah melalui forum bisnis itu."

 

Alasan Indonesia perlu menggarap pasar Timur Tengah termasuk Arab Saudi, jelas Gita, karena kondisi ekonomi global yang tidak mendukung akibat pelambatan ekonomi di negara maju. Menurutnya, pertumbuhan mesin ekonomi global kini ditentukan oleh negara berkembang dan negara selatan.

 

Sebagai gambaran, pada 2012 pertumbuhan rata-rata ekonomi global terutama yang tergabung dalam OECD hanya 1,2%, sementara negara yang tergolong BRIC (Brazil, Rusia, India, China) mencapai 3,8%.

 

Di tengah pertumbuhan itu, Indonesia tercatat mengalami pertumbuhan GDB 6,3%, sementara Arab Saudi juga tumbuh 6%.

 

Pada forum bisnis itu, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan juga mengajak pengusaha untuk menanamkan investasinya di Indonesia dengan memberikan gambaran potensi ekonomi negara ini yang luar biasa.

 

Bahkan, dia menjelaskan dalam 20 tahun mendatang, ekonomi Indonesia tetap mengandalkan konsumsi domestik yang mencapai 65% dari total potensi ekonomi atau setara dengan US$36 triliun.

 

"Dengan potensi ekonomi yang luar biasa terutama dari konsumsi domestik dan populasi, Indonesia membutuhkan minyak yang luar biasa. Kami harapkan swasta Arab Saudi bisa memanfaatkan peluang bisnis itu," tutur Gita.

 

Pada forum bisnis itu juga mengemuka persoalan pemberian fasilitas perpajakan (tax holiday), pembebasan lahan. Menurun Menteri Perindustrian MS Hidayat memberikan garansi masalah-masalah itu segera dituntaskanBahkan berkaitan dengan investasi di atas US10 miliar, Kementerian Keuangan  kini tengah menggodok masalah itu termasuk pembeerian fasilitas insentif  (if)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...