Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

BATAVIA AIR PAILIT: Perusahaan Travel Minta Proteksi

Recommended Posts

JAKARTA— Agen perjalanan meminta pemerintah dan DPR untuk memproteksi perusahaan yang merupakan jaringan distrubusi utama maskapai penerbangan terkait dengan kasus pailitnya Batavia Air.

 

Proteksi ini dibutuhkan mengingat kejadian sebelumnya, pada saat kasus pailitnya Adam Air, para  travel agent tidak mendapatkan kembali dana deposit tiket yang seharusnya digunakan untuk membeli tiket.

 

“Kami meminta pemerintah dan DPR untuk memproteksi travel agent yang merupakan channel distribusi utama sebuah maskapai penerbangan. Jangan sampai kerugian saat pailitnya Adam Air terulang kembali,” kata Pauline Suharno, Koordinator Pengembangan Asosiasi Tours & Travel Agent Indonesia (Asita) Jakarta yang juga pengurus Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo), Senin (4/2/2013).

 

Dia menambahkan Astindo sudah melayangkan surat audiensi kepada Kemeneterian Perhubungan dan Dewan Perwakilan Rakyat sejak Jumat, 1 Februari 2013.

 

Dia mengisahkan pada saat pailit Adam Air, para travel agent turut merugi, bahkan tak sedikit yang bangkrut karena harus menanggung biaya penggantian uang tiket kepada calon penumpang. Disisi lain, uang deposit tiket yang merupakan dana para agen di Adam Air untuk membeli tiket, tidak dikembalikan oleh kurator yang mengambil alih manajemen Adam Air pasca dipailitkan.

 

Pada saat pailit Adam Air, lanjut Pauline, travel agent termasuk dalam kategori kreditur separatis, sehingga pengembalian dananya paling terakhir setelah kreditur lainnya. Akibatnya, tak ada asset Adam Air yang tersisa, yang tertinggal hanya ban pesawat, life jacket.

 

“Kami tidak ingin kerugian saat pailit Adam Air terjadi lagi kepada para travel agent. Kami ingin ada proteksi dari pemerintah dan DPR, agar dana deposit tiket milik travel agent di Batavia Air dikembalikan oleh kurator. Dana deposit itu bukan aset Batavia, tetapi uang kami yang harusnya untuk membeli tiket, namun tidak digunakan karena Batavia Air stop operasi,” kata Pauline.

 

Pauline menjelaskan pada awalnya Batavia Air menetapkan dana top up (penambahan) untuk pembelian tiket Rp7,5 juta per hari, namun beberapa bulan terakhir, dinaikkan mendadak menjadi Rp15 juta.

 

“Penaikan dana top up dilakukan secara sepihak, bagi agen yang ingin membeli tiket Batavia, harus memberi top up deposit Rp15 juta. Ini berlaku sejak ada pengurangan rute penerbangan Batavia,” kata Pauline.

 

Dia menjelaskan khusus di Jakarta saja, ada 1.200 perusahaan travel agent, dan mayoritas masih melakukan top up uang deposit masing-masing Rp15 juta, sehingga total Rp18 miliar. (bas)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...