Video: Ada Danantara Effect, Saham Ini Bisa Jadi Perhatian di 2026

[Parno Pemilik Lapak 0]

BEIJING: Dua provinsi di China yakni Shaanxi dan Guangdong meluncurkan pilot project yang mewajibkan pembelian polis asuransi untuk risiko polusi bagi perusahaan yang berisiko tinggi menyebabkan polusi.

 

Pihak yang diwajibkan membeli polis asuransi polusi adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi, transportasi atau pengguna produk-produk kimia berbahaya, alkohol, serta perusahaan pertambangan, pewarnaan, industri baja. Pembelian polis asuransi ini digunakan sebagai upaya membagi risiko ketika terjadi insiden yang menyebabkan jatuhnya korban.

 

China Environmental News, media resmi Kementerian Perlindungan Lingkungan China, menyebutkan kewajiban in berlaku bagi 594 perusahaan.

 

"Adapun, pihak asuransi akan memberikan klaim antara 1 juta hingga 60 juta yuan untuk setiap insiden," tulis media resmi tersebut sebagaimana dikutip Bloomberg, Minggu (3/1).

 

Sebagai kompensasi, pemerintah provinsi akan memberikan subsidi kepada perusahaan yang membayar polis asuransi polusi dengan mengeluarkan sejumlah aturan yang mendukung berkembangnya bisnis bagi setiap perusahaan yang menjalankan skema 'bisnis hijau'.

 

Tingkat polusi udara di China telah mencapai titik mengkhawatirkan. Kabut asap telah menyelimuti 850 ribu kilometer persegi wilayah daratan China. Konsentrasi udara kotor mencapai titik 250 mikrogram permeter kubik, padahal batas normal adalah 25 mikrogram permeter kubik.

 

Adapun, kota terparah terdampak polusi di China adalah Kota Jinan dan Xi'an, disusul kota-kota besar lainnya seperti Beijing, Shijia-zhuang, Tianjin, Zhenzhou, dan Chendu. (Bloomberg/30/arh)

 

 

 

Sumber