Video: Tren Bisnis Wellness, Emiten Produk Sarang Walet Incar Ekspansi

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Banyak analis dari Wall Street menilai Blackberry 10 belum akan mampu mengembalikan masa kejayaan Blackberry. Hal ini dipicu beberapa hal, di antaranya keterlambatan peluncuran dan keraguan harga.

 

Seperti dilansir Reuters pada Kamis (31/1), salah satu analis Credit Suisse menilai kehadiran dua ponsel pintar anyar dari jajaran Blackberry 10 belum mampu mendongkrak pangsa pasar Blackberry di dunia.

 

Tak hanya itu, harga saham RIM di Bursa Efek Nasdaq turun 3% pada perdagangan Kamis (31/1). Pada penutupan perdagangan Rabu (30/1), harga saham RIM turun 12% menjasi US$13,78, sementara di Bursa Efek Toronto, saham RIM juga turun dengan margin yang sama mendekati US$13,86.

 

Para analis dari Evercore Partners juga menyampaikan hal serupa. Mereka tak yakin perangkat Blackberry 10 yang baru dirilis yakni Blackberry Z10 dan Q10 mampu memengaruhi konsumen.

 

"Haardware dan sistem operasi yang baru memang sebuah langkah dramatis jika dibandingkan dengan produk-produk RIM terdahulu, tapi konsumen masih akan memberikan respon negatif akibat citra buruk RIM selama ini," kata Evercore Partners.

 

Selain itu, para analis dari Barclays Capital menilai perangkat Blackberry 10 memang menjadi harapan baru, tapi Blackberry harus menghadapi banyak tantangan. Lebih lanjut para analis Barclays Capitals menyebutkan harga perangkat Blackberry 10 terlalu mahal untuk pengguna di emerging market sehingga akan menimbulkan banyak pertanyaan seberapa cepat perusahaan atau para eksekutif mengadopsi perangkat anyar tersebut.

 

Sementara itu, para analis juga khawatir dengan keterlambatan peluncuran Blackberry 10 di Amerika Serikat karena RIM menyebutkan Balckberry 10 akan tersedia pada Maret. Adapun di Indonesia beberapa operator seperti XL dan Indosat telah menyatakan akan meluncurkan bundling Blackberry 10 pada awal Maret 2013.

 

Pengamat gadget Herry S.W menuturkan nasib Blackberry 10 di Indonesia belum bisa ditentukan.

 

"Harga juga belum dirilis, meski isunya tidak akan lebih dari Rp7 juta. Selain itu, kita juga jarus melihat performa dan saluran distribusinya," kata Herry, Kamis (31/1). (bas)

 

 

 

Sumber