Mendag Bidik Ekspor Naik 2 Kali Lipat Berkat Pakta Dagang RI-Rusia Dkk

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Pemerintah mengungkapkan tidak boleh terjadi disparitas harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di semua daerah, meskipun BBM tersebut disalurkan di daerah terpencil.

 

"BBM harus sampai ke gunung sekalipun, dalam harga yang sama," tegas Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa di ruang rapat Komisi VII DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (15/9/2011).

 

Namun, meratakan BBM berarti akan menggerus keuntungan PT Pertamina (Persero). Pasalnya, DPR-RI sudah sepakat untuk tidak mengubah alpha BBM Public Service Obligation (PSO). Meskipun demikian, Pertamina memprediksi tetap untung Rp800 miliar.

 

Pertamina melalui Direktur Keuangannya M Afdal Bahaudin menyatakan sepanjang 2009 telah merugi Rp4,91 triliun dan di 2010 Rp2,51 triliun akibat penjualan BBM bersubsidi.

 

Menurutnya, kerugian tersebut disebabkan karena skema Alpha yang diberikan kepada Pertamina saat ini belum bisa menutup biaya yang dikeluarkan Pertamina akibat fluktuasi harga minyak.

 

"Dengan perubahan tersebut, Pertamina meminta tambahan Alpha sebesar Rp50 per liter untuk premium dan solar," ungkap Bahaudin.

 

Sebagai informasi, data Kementerian ESDM sendiri menunjukkan pada 2010 besaran alpha ditetapkan sebesar Rp567 per liter, dan pada 2011 dinaikkan menjadi Rp595 per liter. Usulan KESDM sendiri untuk usulan alpha BBM subsidi kali ini naik menjadi Rp618,68 per liter. (mrt)

(rhs)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber