Survei HSBC: 69 Persen Perusahaan Nilai Perang Dagang Untungkan RI

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), diprediksi masih akan melanjutkan tren pelemahan, seiring masih minimnya sentimen positif baik dari dalam dan luar negeri.

 

Analis Pasar Modal Reza Priyambada menuturkan, isu pelemahan yang terjadi dalam IHSG kali ini masih berada diseputar kondisi perekonomian Eropa dan Amerika Serikat (AS).

 

"Dengan adanya sentimen negatif dari kedua negara tersebut, menimbulkan clash di pasar keuangan global sehingga baik IHSG, maupun rupiah terkena imbasnya. Untuk hari ini, IHSG diprediksikan akan berada dalam kisaran support di 3.715-3.775 dan resistance di 3.898-3.955," ungkap Reza kepada okezone di Jakarta, Kamis (15/9/2011).

 

Terkait kondisi Eropa, dia menambahkan, meskipun faktor utama melemahnya IHSG karena dibayangi adanya indikasi Yunani akan mengalami deafult atau mengalami gagal bayar, namun Reza menuturkan, hal tersebut tidak akan terlalu berdampak signifikan terhadap laju IHSG.

 

"Selain ditopang dengan fundamental perekonomian yang baik, keterkaitan antara Indonesia dengan Eropa tidak terlalu erat. Dalam hal eskpor misalnya, Indonesia hanya sedikit melakukan ekspor terhadap negara-negara dikawasan Eropa, sehingga IHSG cenderung akan tahan banting dengan situasi perekonomian global yang saat ini sedang tidak stabil," paparnya.

 

Reza menilai, penurunan IHSG belakangan ini masih wajar, sebagai bentuk kekhawatiran investor. Reza menambahkan, terlalu berlebihan dengan membandingkan kondisi market diluar."Namun begitu, untuk sementara ini dengan masih minimnya sentimen positif, maka IHSG akan terus melanjutkan tren pelemahan," pungkasnya.

 

Adapun saham-saham yang bisa diakumulasikan untuk hari ini adalah, PT Timah tbk (TINS), PT AKR Corporindo tbk (AKRA), PT Salin Ivomas Pratama tbk (SIMP), dan PT Intraco Penta tbk (INTA).

 

Seperti diketahui, Sempat rebound pada awal perdagangan, IHSG malah anjlok pada penutupan perdagangan. IHSG, turun 75,75 poin atau 1,95 persen ke 3.799,04, pada pebutupan Rabu (14/9/2011). Sementara, Saham LQ45 turun 5,61 poin atau 2,3 persen ke level 664.93, sedangkan Jakarta Islamic Index (JII) juga turun 8,87 poin atau 1,7 persen ke 526,48. (mrt)

(rhs)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber