Prabowo Teken PP Pengupahan, Tetapkan Formula Baru Kenaikan Upah 2026

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA--Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) mengakui Indonesia masih lemah dalam menerapkan prinsip kebebasan berinvestasi, karena itu BKPM dan pemerintah harus berupaya meningkatkan transparansi, terutama dalam hal investasi.

 

Seperti diketahui, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan Heritage Foundation dan Wall Street Journal di Amerika Serikat, tentang kebebasan ekonomi, Indonesia masih berada diperingkat 108 dari total 185 negara. 

 

Kajian yang dipublikasikan pada Kamis (10/1) tersebut mendefinisikan kebebasan ekonomi sebagai kebebasan warga untuk bekerja, berproduksi, mengonsumsi, serta melakukan investasi. 

 

"Peringkat itu memang harus diperbaharui, dan BKPM sedang melakukan hal itu," kata Ketua BKPM Chatib Basri, Jumat (11/1). 

 

Salah satu upaya yang dilakukan BKPM adalah memperbaiki sistem online tracking yang lebih transparan sehingga semua calon investor bisa diperlakukan sama. Dengan online tracking tersebut, seluruh investor dalam negeri maupun luar negeri dapat memonitor proses perizinan penanaman modal di Indonesia dari tahap registrasi hingga saat produk izin tersebut selesai. 

 

Dalam peringkat kebebasan ekonomi tersebut, Hongkong menduduki peringkat pertama negara yang paling bebas ekonominya, disusul Singapura, Australia, Selandia Baru, dan Swiss. 

 

(faa)

 

 

 

Sumber