Kala PNM Dampingi Ibu-ibu Mekaar Berperan Sebagai Penguat Keluarga

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Dengan mengandalkan perluasan pasar di wilayah Indonesia timur, PT Asuransi Bosowa Periskop berani memasang target pertumbuhan sebesar 60% pada tahun ini.

 

Pertumbuhan ekonomi di kawasan timur yang dinilai akan berlari lebih kecang dibandingkan dengan rata-rata ekonomi secara nasional, membuat perusahaan itu kian yakin memperbesar bisnisnya di sana.

 

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai rencana perseroan, berikut kutipan wawancara dengan Direktur Pemasaran Asuransi Bosowa Periskop Budi Herawan. Berikut petikannya.

 

Mengapa memilih Indonesia bagian timur?

 

Kami masuk ke timur pada tahun ini karena grup perusahaan kami memiliki posisi yang kuat di Ma­­kas­sar, terutama untuk proyek-pro­yek kelas menengah.

 

Ren­cananya kami akan membuka bisnis di Nusa Tenggara dan juga Papua.

 

Selama ini, kontribusi bisnis yang paling besar berasal dari Pulau Jawa atau luar Jawa?

 

Selama ini kontribusi dari Jawa, Makassar, Sumatra, dan Sulawesi Selatan  cukup merata. Mulai tahun ini kami akan kembangkan ke arah timur.

 

Lantas mengapa wilayah timur?

 

Bukan berarti peluang di Jawa tidak ada peluang, tetapi kami mengikuti arahan pemerintah yang mengarahkan pembangunan ke Timur, sehingga per­tumbuhan ekonomi di sana akan lebih signifikan.

 

Ini kan efek domino. Ketika pembangunan banyak terjadi di sana, ma­­ka bisnis juga akan berkembang.

 

Lini bisnis apa yang akan di­garap?

 

Pastinya asuransi kendaraan bermotor, karena memang itu adalah bisnis andalan Bosowa Periskop.

 

Premi asuransi kendaraan bermotor tumbuh hingga 60% pada tahun lalu, se­­hingga turut mengerek pertumbuhan premi bisnis baru secara ke­seluruhan hingga mencapai 40%.

 

Selain itu, kami juga akan me­­ngem­bangkan asuransi properti, me­­nyusul banyaknya proyek pembangunan konstruksi di wilayah Ti­­mur baik yang dikerjakan swasta maupun pemerintah.

 

Asuransi kesehatan juga akan ma­­suk ke Timur, terutama me­­nar­getkan nasabah korporasi.

 

Apa target yang hendak dicapai dengan dilakukannya eks­pan­si bisnis ke wilayah timur ini?

 

Portofolio bisnis di kawasan timur akan ditingkatkan menjadi 30% dari total bisnis Bosowa Pe­­riskop dari sebelumnya 20%.

 

Kami akan me­­nopang holding di sana, karena Grup Bosowa memang kuat di wila­yah Indonesia timur, ter­utama un­­tuk proyek-proyek konstruksi se­­perti  pembangkit listrik dan smelting.

 

Jadi, akan menggarap captive market?

 

Ya, karena selama ini captive mar­ket belum digarap secara mak­si­mal karena terbentur masalah pe­r­modalan.

 

Namun, pada akhir ta­­hun lalu kami sudah dapat suntikan modal hingga Rp75 miliar se­­hingga kapasitas sudah memadai un­­tuk menggarap proyek-proyek me­­dium.

 

Pemegang saham juga su­­dah memberi kesempatan untuk meng­­­­garap captive market.   (ra)

 

 

 

 

Sumber