Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

GULA PREMIUM: PTPN X Patok Produksi 200.00 ton

Recommended Posts

SURABAYA–PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) tahun ini menargetkan produksi gula kualitas premium 200.000 ton melalui aplikasi teknologi sulfitasi dengan dukungan dana investasi Rp30 miliar.

 

Gula premium sebanyak itu merupakan bagian dari total produksi gula BUMN tersebut yang diproyeksikan mencapai 538.000 ton dari 11 pabrik gula (PG) di Jawa Timur).Dalam musim giling tahun lalu PTPN X merealisasikan produksi gula 494.000 ton.

 

Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara X Subiyono mengatakan produk gula premium lebih kompetitif memasuki pasar dan diminati para pedagang besar bahan pemanis tersebut. 

 

Untuk itu, menurutnya, PTPN X terus meningkatkan volume produksi gula premium, melalui pengaplikasian teknologi sulfitasi dalam pemrosesan bahan baku tebu.

 

Teknologi tersebut menggunakan alat juice smoothing yang berfungsi memurnikan nila sekaligus meningkatkan efisiensi pemurnian.

 

“Kami selama ini telah menghasilkan produk gula premium, tetapi volumenya belum tinggi dan dalam musim giling tahun ini akan ditingkatkan menjadi 200.000 ton dengan tambahan dana investasi Rp30 miliar,” ujarnya hari ini, Rabu (9/1/2013).

 

Dana investasi sebesar itu digunakan untuk penambahan alat juice smooting di enam PG milik PTPN X masing-masing PG Ngadiredjo, PG Pesantren Baru (Kediri), PG Lestari (Nganjuk), PG Modjopanggoong (Tulunagung), PG Kremboong (Sidoarjo) dan PG Gempol Krep (Mojokerto).

 

Parameter gula kualitas premium adalah gula dengan kadar keputihan di bawah 100 sesuai skala ICUMSA (International Commission for Uniform Methods of Sugar Analysis). Semakin rendah skala ICUMSA, maka warna gula semakin cerah dan bermutu bagus.

 

 Subiyono menambahkan teknologi sulfitasi dalam pemrosesan gula lebih rendah biayanya dibandingkan teknologi karbonatasi yang banyak diaplikasikan pabrikan gula.

 

“Penerapan teknologi karbonatasi membutuhkan dana Rp25 miliar per PG, sedangkan teknologi sulfitasi hanya Rp5 miliar per PG,” tuturnya.

 

Menurut dia, dalam musim giling yang akan dimulai pertengahan tahun ini ditargetkan produksi gula premium 200.000 ton atau 40% dari total produksi gula 538.000 ton.

 

Tahun lalu BUMN yang berkantor pusat di Surabaya itu menghasilkan produk gula 494.000 ton serta produk turunan berupa etes/molasses sebanyak 367.046 yang dipasok ke produsen penyedap masakan serta ethanol. Sedangkan pendapatannya tercatat Rp2,1 triliun dengan laba Rp417 miliar sebelum pajak.   (JIBI/k22/sut)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...