Kala PNM Dampingi Ibu-ibu Mekaar Berperan Sebagai Penguat Keluarga

[Parno Pemilik Lapak 0]

BOGOR –Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai akan lebih baik apabila Presiden Suriah Bashar al Assad mundur dari jabatannya demi menghentikan pertumpahan darah dan konflik di negara tersebut.

 

Sikap Presiden RI tersebut disampaikan ketika menerima tamu Ahli Tafsir asal Arab Saudi kelahiran Suriah Syeikh Muhammad Ali di Istana Kepresidenan Bogor hari ini, Senin (7/1/2013).

 

Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan ada tiga hal yang disampaikan presiden saat menerima Syeikh Muhammad Ali dalam menyikapi situasi di Suriah.

 

Pertama, ujarnya, konflik kekerasaan dan pertumpahan darah harus segera diakhiri.

 

Kedua, memberikan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat yang menjadi korban konflik di negara tersebut.

 

Ketiga, lanjutnya, membuka ruang bagi proses transisi politik agar lahir pemimpin lain yang bisa diterima oleh masyarakat Suriah dan menyayangi rakyatnya.

 

Harii ini,  presiden menerima sejumlah tamu ahli tafsir dari negara Arab Saudi dan Malaysia di Istana Kepresidenan Bogor.

 

Antara lain Syekh Muhammad Ali Ash-Shobuni Ahmad Mujahid Bin Muhamad Ali Ash-Shobuni dari Saudi Arabia, dan Mr. H. Kechik alias Amir bin Lazim dari Malaysia.

 

Selain itu, presiden juga menerima sejumlah ahli tafsir dalam negeri H. Salim Hasan Barakwan, Nopel Abdullah Al-Kaff, Abbas, dan Ustadz Kamal Hasan.

 

Selain bertemu dengan Presiden, para Ahli Tafsir juga diagendakan berkunjung ke Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk bertemu dengan para ulama Indonesia.

 

"Saya ingin mendengarkan pandangan-pandangan dan nasehat-nasehat syekh kepada saya dan semua yang mengemban tugas di Indonesia, terutama yang beragama Islam, untuk dapat mengemban tugas dengan sebaik-baiknya," kata presiden. (sut)

 

 

 

Sumber