Kala PNM Dampingi Ibu-ibu Mekaar Berperan Sebagai Penguat Keluarga

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Komisi Pemberantasan Korupsi hari ini memeriksa kembali Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), Teddy Rusmawan, sebagai kasus pengadaan driving simulator di Korlantas Mabes polri.

 

Pemeriksaan Teddy dilakukan sebagai saksi untuk tersangka Inspektur Jenderal Djoko Susilo. Sebelumnya Teddy tidak datang dalam jadwal pemeriksaan sebelumnya pada 2 Januari 2013 lalu.

 

Hingga pukul 14.20 wib, pemeriksaan masih berlangsung sejak Jum'at (04/01), siang tadi.

 

Menurut Teddy, dalam pemeriksaannya kali ini, dirinya masih memberikan klarifikasi terhadap barang bukti yang telah disita KPK. Diantaranya surat lelang, kwitansi dan pembukuan.

 

Sementara itu, soal penggelembungan harga dalam proyek pengadaan simulator yang diduga mencapai 100 persen, Teddy mengklaim panitia lelang tidak ikut merencanakan.

 

"Kami cuma panitia, kasus itu masuk kepada delik yang lain. Kalau kami sebagai panitia, masalah lelang sudah sesuai prosedur," kata Teddy.

 

Selain memeriksa Teddy, untuk penyidikan kasus tersebut, KPK juga hari ini memeriksa saksi lain dari PT Bank BNI, juga sebagai saksi pengadaan driving simulator SIM tersebut.

 

Pemeriksaan kasus simulator SIM korlantas Polri dilakukan setelah adanya dugaan mark up yang mengakibatkan kerugian negara dalam pengadaan proyek Simulator yang mencapai Rp100 miliar.

 

Saat itu, Direktorat Lalu Lintas Mabes Polri melakukan pembelian Simulator SIM untuk roda dua dari PT Citra Mandiri Metalindo, seharga Rp77,79 juta per unit. Padahal, simulator SIM motor itu dibeli dari PT Inovasi Teknologi Indonesia, dengan harga Rp42,8 juta per unit.

 

Sedangkan untuk simulator SIM roda empat, PT Citra Metalindo menjual kepada Dirlantas Polri seharga Rp256,142 juta per unit. Padahal, alat Simulator itu dibeli  dari PT Inovasi Teknologi Indonesia Rp80 juta per unit. (arh)

 

 

 

Sumber