Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PARIWISATA INDONESIA: Belum Bersih, Aman, dan Tertib

Recommended Posts

JAKARTA—Daya saing destinasi pariwisata di Indonesia tergolong rendah karena belum memperhatikan aspek kebersihan, keamanan, dan ketertiban. Meskipun demikian tahun ini pemerintah mematok target kunjungan wisatawan nusantara hingga 254 juta orang.

 

Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) M. Faried mengatakan ketiga aspek tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi untuk mewujudkan target kunjungan wisatawan nusantara (wisnus).

 

“Ketiga faktor ini saling berkaitan. Jika pada destinasi pariwisata daerah tidak memperhatikan salah satu hal tersebut, maka wisatawan baik mancanegara maupun nusantara akan enggan untuk singgah,” kata Faried kepada Bisnis, Kamis (3/1).

 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Rencana Strategis Kemenparekraf jumlah kunjungan wisnus tahun ini ditargetkan mampu mencapai 254 juta orang atau tumbuh 3,67% dari tahun lalu dengan pengeluaran senilai Rp177,8 triliun.

 

Selain itu, lanjutnya, destinasi pariwisata daerah harus mampu menawarkan aspek atraksi, aksesibilitas, dan akomodasi. Dia menjelaskan atraksi adalah bentuk wisata yang akan ditawarkan. Sedangkan aksesibilitas adalah ketersediaan akses yang mudah bagi wisatawan untuk menuju destinasi tersebut. Jika keduanya sudah terpenuhi, kata Faried, perlu ada hotel, rumah makan atau fasilitas lain untuk mengakomodasi wisatawan saat singgah di sana.

 

Faried menyayangkan mayoritas destinasi pariwisata di Indonesia belum memperhatikan beberapa aspek tersebut, sehingga promosi yang dilakukan Kemenparekraf tidak bisa optimal. Dia berharap adanya sinkronisasi kebijakan antara pusat dan daerah.

 

“Kami sudah berusaha untuk mempromosikan seluruh destinasi pariwisata. Akan tetapi jika yang dipromosikan ternyata berbeda dengan keadaan riil tidak adanya berbagai aspek tersebut kemungkinan wisatawan akan enggan untuk datang kembali dan upaya promosi kami tidak optimal,” ujar Faried. (faa)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...