Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Kredit Investasi di Surakarta Tumbuh 47,89%

Recommended Posts

2tnHC05txN.jpgIlustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

SOLO - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo Doni P Joewono mengungkapkan, pada November 2012 kredit investasi di wilayah eks karesidenan Surakarta mengalami pertumbuhan paling tinggi sebesar 47,89 persen year on year (yoy) menjadi Rp4,69 triliun."Disusul kredit modal kerja yang tumbuh 32,31 persen (yoy) menjadi sebesar Rp21,40 triliun dan kredit konsumsi yang tumbuh 10,05 persen (yoy) menjadi sebesar Rp10,77 triliun," ungkap Doni, kepada Okezone, saat dikonfirmasi terkait perkembangan kredit di wilayah eks karesidenan Surakarta, di Solo, Jawa Tengah, Senin (31/12/2012).

 

Tingginya pertumbuhan kredit investasi dan modal kerja, kata Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

 

Dia mengatakan bahwa bila dilihat dari sektor ekonomi, kredit perbankan sebagian besar disalurkan ke sektor perdagangan besar dan eceran senilai Rp10,63 triliun, disusul sektor industri pengolahan sebesar Rp9,04 triliun, sektor real estate dan persewaan sebesar Rp1,43 triliun dan sektor pertanian sebesar Rp1,26 triliun.

 

Sementara itu, kredit perbankan untuk rumah tangga dalam rangka pemilikan rumah, flat atau apartemen, ruko atau rukan, kendaraan bermotor, peralatan rumah tangga, elektronik, dan untuk keperluan multiguna yang tercakup dalam penerima kredit bukan lapangan usaha juga memiliki porsi yang besar mencapai Rp10,77 triliun.

 

Perkembangan kredit yang cukup baik, kata Doni menunjukkan bahwa perbankan di wilayah Eks Karesidenan Surakarta sudah menjalankan fungsi intermediasi perbankan dengan baik, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi.

 

Hal tersebut ditunjukkan dengan indikator tingkat intermediasi perbankan yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR) pada November 2012 sebesar 107,01 persen yang meningkat dibanding tahun lalu sebesar 98,80 persen.

 

Sementara itu, kualitas kredit juga tetap terjaga baik yang tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) Gross yang cukup rendah sebesar 2,71 persen, masih di bawah target indikatif BI sebesar lima persen. (wdi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...