Mendag Bidik Ekspor Naik 2 Kali Lipat Berkat Pakta Dagang RI-Rusia Dkk

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Setelah belum terpuruk pada zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali diprediksikan akan megalami tekanan dalam perdagangan kali ini.

 

Masih sama seperti sebelumnya, faktor utama tekanan adalah memburuknya bursa Eropa dan Amerika Serikat (AS), yang berimbas IHSG tak kuasa menahan runtuhan demi runtuhan yang berdatangan dari bursa global tersebut.

 

"Dikala Indeks China sedang libur, maka IHSG menjadi sasaran empuk penurunan sehingga kemarin IHSG bisa turun hingga 100 poin. Untuk kali ini IHSG pun masih akan melemah dikisaran 3.826-3.940," ungkap Analis Pasar Modal, Desmon Silitonga, kepada okezone, Selasa (13/9/2011).

 

Disisi lain, Jerman yang menyerah membantu Yunani akan menambah kekhawatiran para investor. Dengan adanya kejadian tersebut, ada indikasi Yunani dibiarkan mengalami default atau gagal bayar, sehingga sistem perbankan dikawasan Eropa pun menjadi tidak stabil.

 

"Hal ini dibuktikan dengan adanya penurunan rating dari dari perbankan di negara Perancis," tambahnya.

 

Saham-saham yang dapat diakumulasikan kali ini, diantaranya adalah saham-saham pada sektor perbankan dan konsumer. Ini dikarenakan kedua sektor tersebut sudah mengalami penurunan pada perdagangan kemarin, sehingga mempunyai kesempatan harga sahamnya dapat mengalami kenaikan.

 

Adapun saham-saham tersebut, adalah PT Indofood Makmur Sukses tbk (INDF), PT Astra International tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia (persero) tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (persero) tbk (BBNI) dan PT Alam Sutera Realty tbk (ASRI).

 

Seperti diketahui, IHSG pada penutupan perdagangan Senin (12/9/2011), tercatat menukik 102,38 poin atau 2,56 persen ke 3.896,12. Saham LQ45 turun 21,07 poin atau tiga persen ke level 684,18, sedangkan Jakarta Islamic Index (JII) turun 13,84 poin 2,5 persen ke 538,74. (mrt)

(rhs)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber