Indeks Dolar Melemah, Rupiah Ditutup Stagnan di Rp16.765/US$

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mendorong perusahaan pelat merah melakukan skema club deal untuk membiayai proyek yang akan dikerjakan. 

 

Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan menuturkan skema pembiayaan itu dinilai sangat cocok untuk mendorong pertumbuhan perusahaan. 

 

Saat ini, ujar Dahlan, skema pembiayaan club deal sering dilakukan perusahaan swasta berskala besar. 

 

Sementara itu, sejumlah BUMN dinilai belum berani melakukan langkah tersebut karena mempertimbangkan beberapa faktor. 

 

"Kami sedang melakukan perencanaan keuangan melalui skema club deal. Ini biasanya dilakukan swasta besar," ujarnya katanya.

 

Dahlan mengatakan ha itu  di sela-sela penandatanganan kontrak proyek Pusri II-B antara PT Pupuk Sriwidjaja dan konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation di Kantor Pusri Perwakilan Jakarta, Jumat malam (14/12/2012). 

 

Untuk itu,dia sangat mengapresiasi langkah PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dalam pembangunan pabrik Pusri II-B yang didukung melalui skema club deal. 

 

Proyek senilai US$561 juta tersebut didukung 7 bank lokal dan asing sebagai kreditur, yakni BCA, BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank BJB, Bank Sumsel-Babel, dan Bank UOB Indonesia. 

 

Untuk itu, kata Dahlan, langkah dari Pupuk Sriwidjaja Palembang itu akan ditularkan kepada BUMN yang lain untuk mendukung pengembangan bisnis masing-masing. 

 

"BUMN yang lain harus memasuki level itu [club deal]. Jangan konsorsium mulu. Memang, club deal itu tidak mudah. Saya sangat mengapresiasi langkah Pusri ini," tegasnya.  (ra)

 

 

 

Sumber