KKP Setor PNBP Rp775 M, Disokong Izin Pemanfaatan Ruang Laut

[Parno Pemilik Lapak 0]

SURABAYA: Bank Indonesia mendorong sejumlah bank konvensional segera merealisasikan spin off atau pemisahan terhadap unit syariahnya guna memacu pertumbuhan kinerja perbankan syariah.

 

Deputi Pemimpin Kantor Bank Indonesia Wilayah IV Jawa Timur  Sarwanto mengakui kinerja perbankan syariah di wilayah kerja Jawa Timur mengalami perlambatan.

 

Capaian kurang menggembirakan dominan tercatat pada penghimpunan dana pihak ketiga per September hanya sebesar Rp 11,06 triliun, atau naik 20,12% dari pencapaian Desember tahun lalu.

 

“DPK perbankan syarian Jatim itu lebih rendah dibandingkan pertumbuhan DPK rata-rata secara nasional sebesar 28,23%. Padahal torehan DPK dan kinerja perbankan syariah Jatim diharapkan bisa di atas 35%,” ujarnya kepada Bisnis, seusai menghadiri acara IB Syariah Fair, Jumat (14/12/2012).

 

Menurut Sarwanto, perpindahan unit syariah menjadi badan usaha mandiri perlu segera dilakukan agar pengembangan jaringan dan pelbagai bentuk ekspansi dapat terealisasi. Dia menilai hal itu juga perlu dibarengi dengan persiapan sumber daya insani dan adaptasi teknologi yang memadai.

 

Perkembangan industri perbankan syariah, imbuh Dia, harus ditandai dengan penambahan jumlah kantor cabang di daerah serta fungsi intermediasi penghimpunan  dan penyaluran dana dengan mengadaptasi prinsip-prinsip syariah.

 

Per September 2012, total aset perbankan syariah Jatim mencapai Rp 173 triliun, meningkat dari posisi Desember tahun lalu sebesar 29,16%. Penyaluran pembiayaan juga meningkat 30,15% ketimbang pencapaian per Desember 2011 menjadi Rp 11,72 triliun.

 

Sarwanto mencatat pertumbuhan kinerja perbankan syariah tetap lebih tinggi ketimbang pencapaian bank-bank konvensional. Namun, Dia mengakui nilai pencapaian yang ditorehkan perbankan syariah masih jauh dari harapan dan sulit mengimbangi perbankan konvensional.

 

“Harus disadari, faktanya memang begitu. Setiap tahun, perbankan syariah masih jauh tertinggal dan seakan sulit mengejar kinerja bank-bank konvensional. Padahal, ceruk pasar masih terbuka lebar, ” jelasnya. (bas)

 

 

 

Sumber