Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Akhir Tahun, Permintaan Uang Receh di Sumut Naik 10%

Recommended Posts

MEDAN – Bank Indonesia ( BI) mencatat permintaan uang di Sumatera Utara meningkat hingga 10 persen dari rata-rata harian. Hal itu sehubungan dengan masuknya momentum Hari Raya Natal 2012 dan Tahun Baru 2013.Namun, kondisi saat ini sedikit berbeda dengan pada saat perayaan hari-hari besar keagamaan lainnya, dimana permintaan uang pecahan kecil mendominasi permintaan. Pada momentum Natal dan Tahun Baru ini, permintaan tertinggi justru datang dari pecahan besar.

 

Deputi Direktur Bidang Sistem Pembayaran BI Wilayah IX Sumut Aceh Kahfi Zulkarnaen mengatakan, peningkatan permintaan ini telah diprediksi sebelumnya oleh BI. Kenaikan ini terbilang normal, selayaknya kenaikan yang terjadi di setiap momentum Natal dan Tahun Baru tahun-tahun sebelumnya.

 

"Secara nominal, kenaikan permintaan uang diprediksi mencapai Rp93 miliar, naik sekira 10 persen dibandingkan rata-rata permintaan harian yang mencapai Rp1,5 miliar. Kenaikan pada kali ini masih sama dengan persentase kenaikan tahun lalu dan terbilang masih lebih rendah 20 persen dibandingkan permintaan pada Idul Fitri lalu," ungkapnya di Medan, Senin (10/12/2012).

 

Secara pecahan, diakui Kahfi, pecahan besar mendominasi permintaan uang. Meski untuk pecahan Rp5 ribu terbilang cukup tinggi. Namun permintaan uang untuk pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu memiliki nominal yang lebih besar.

 

"Pecahan yang permintaannya meningkat paling tinggi itu pecahan Rp50 ribu. Meningkatnya hampir 20 persen. Kalau tahun lalu hanya Rp15,45 miliar, sekarang mencapai Rp18,6 miliar. Kemudian pada urutan kedua pecahan Rp5 ribu yang naik 11 persen dengan nominal Rp12,1 miliar. Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, permintaan pecahan ini lebih tinggi dari tahun lalu Rp10,95 miliar," paparnya.

 

Tingginya permintaan uang pecahan besar ini diakui Kahfi terjadi karena BI tidak menyediakan loket khusus penukaran uang pecahan kecil seperti yang biasa dilakukan di Idul Fitri. Meskipun perbankan umum tetap difasilitasi untuk melakukan penukaran uang pecahan kecil.

 

"Kalau Natal dan Tahun Baru memang pecahan kecil enggak banyak. Karena penukaran uang hanya kita sediakan lewat loket bank dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Kalau di bank sepertinya masyarakat masih enggan, apalagi di saat Natal dan Tahun Baru kan kita libur. Sementara di ATM, hanya tersedia pecahan besar, umumnya Rp50 ribu dan Rp100 ribu. Kita sudah berkordinasi dengan perbankan dan memastikan kebutuhan uang pecahan besar ini dapat terpenuhi meskipun perbankan libur," jelasnya.

(gnm)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...