Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

BBM BERSUBSIDI: SPBU Di Jabodetabek Dilengkapi Sistem Monitoring & Pengendali

Recommended Posts

JAKARTA-PT Pertamina (Persero) menargetkan seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) telah dilengkapi oleh sistem monitoring dan pengendalian (SMP) bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada Juli 2013 mendatang.

 

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan setelah melakukan uji coba di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, Pertamina akan memasang SMP yang berbasis teknologi informasi itu di seluruh SPBU di Jabodetabek.

 

“Untuk tahap pertama [pemasangan SMP] di Jabodetabek. Rencananya sudah bisa dioperasikan pada Juli 2013 mendatang,” katanya di sela-sela soft launching Electric Vehicle Charging Station di Jakarta hari ini, Minggu (9/12/2012).

 

Setelah merampungkan pemasangan SMP di Jabodetabek, Pertamina akan memperluas sistem monitoring tersebut ke seluruh SPBU di Pulau Jawa yang ditargetkan akan siap dioperasikan pada akhir 2013. Kemudian di 2014 rencananya Pertamina telah menyelesaikan pemasangan SMP di sebagian besar Tanah Air. 

 

Hanung mengungkapkan letak geografis Tanah Air menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi waktu pemasangan SMP itu. “Sebagian besar Indonesia akan kami implementasikan pada 2014, karena saat ini ada lebih dari 5.000 lokasi pemasangan SMP di hampir seluruh pulau di Indonesia. Jadi transportasinya juga cukup sulit,” ujarnya.

 

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan dirinya akan menyampaikan rencana penerapan SMP BBM bersubsidi dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) 21 Desember 2012 mendatang.

 

“Di sana [RUPS] saya akan bicara persoalan ini [sMP BBM bersubsidi]. Karena ini kaitannya dengan bottom line yang terkait dengan laba perusahaan. Untuk menerapkan ini kan kami butuh sekitar Rp800 miliar, dan itu setiap tahun,” katanya

 

Karen menegaskan Pertamina sebagai operator sangat siap menerapkan sistem pengendalian tersebut, asalkan ada kepastian darimana biaya penerapan sistem itu dialokasikan. Pertamina sendiri sebelumnya pernah mengusulkan untuk dibebankan pada alpha per liter dari BBM bersubsidi dengan besaran Rp20.

 

SMP BBM bersubsidi tersebut juga diklaim mampu menghemat anggaran subsidi hingga Rp7,5 triliun per tahun, dari hasil penghematan sebanyak 1,5 juta kilo liter BBM bersubsidi. Bahkan, penerapan SMP BBM bersubsidi itu juga dianggap sebagai cara yang paling logis untuk mengendalikan penyelewengan BBM bersubsidi secara cepat. (sut)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...