Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

SEKTOR PARIWISATA: Investasi Masuk ke DIY Capai Rp1,4 Triliun

Recommended Posts

YOGYAKARTA  - Pada 2013 rencana investasi yang akan ditanam di DIY diprediksi senilai Rp1,4 triliun. Proyek pembangunan masih didominasi sektor jasa pariwisata.

 

Kepala Badan Kerja sama dan Penanaman Modal (BKPM) DIY Dominicus Pratikto kepada Harian Jogja, Kamis (6/12/2012) menyatakan, hingga saat ini sudah ada 51 proyek pembangunan yang akan masuk ke DIY dengan nilai investasi mencapai Rp1,4 triliun.

 

Dari total rencana investasi itu, realisasi investasi berupa pembangunan pada 2013 tercatat sebesar Rp300 miliar lebih.

 

“Kalau Rp1,4 triliun itu mereka yang sudah mengajukan namun izin belum beres, misalnya baru dapat izin prinsip tapi izin lainnya belum. Sedangkan kalau realisasi investasi berarti memang sudah selesai semua izinnya pembangunan siap dilaksanakan di 2013,” katanya.

 

Realisasi investasi pada 2013 dipastikan lebih besar dibanding tahun ini yang hanya Rp276,4 miliar. Sebanyak Rp191 miliar di antaranya merupakan Penanaman Modal Asing (PMA).

 

Dominicus menambahkan, hingga 2013 mendatang sektor jasa seperti hotel dan restoran masih mendominasi investasi seperti tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan manufaktur justru sangat sedikit. “Manufaktur ada tapi sedikit,” ungkapnya.

 

Sebelumnya Bank Indonesia (BI) DIY mencatat sektor investasi sejauh ini memberi andil sebesar 1,17% bagi Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) dan pertumbuhan ekonomi. Arus investasi masih akan cerah karena didukung kejelasan status keistimewaan DIY.

 

Sektor industri manufaktur hingga kuartal III 2012 secara kumulatif tumbuh negatif -5,20%. Pertumbuhan negatif di antaranya berasal dari sektor industri makanan, tekstil, karet, plastik, industri mesin dan perlengkapanya, industri kayu serta bahan kimia.

 

Peneliti Ekonomi Bank BI DIY Djoko Raharto menyatakan, pertumbuhan negatif sektor manufaktur tahun ini hanya bersifat sementara. “Itu terkoreksi saja, tahun depan optimistis akan tumbuh lagi, nggak mungkin turun terus,” katanya.

 

Optimisme pertumbuhan di sektor manufaktur sekaligus meyakinkan masa depan DIY yang tak hanya akan bergantung pada sektor jasa pariwisata termasuk dari sisi investasi.

 

Bahkan kata Djoko, investasi yang masuk di tahun mendatang diproyeksi akan lebih tinggi. Sebab investor sudah mendapat kepastian soal masa depan status keistimewaan Yogyakarta.  (dot)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...