Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia
Masuk untuk mengikuti  
bot

Perbedaan & Persamaan Krisis 2008 dan Kondisi 2020 Versi SBY

Recommended Posts

Jakarta -

Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bicara kondisi ekonomi pada 2008 dan yang terjadi pada 2020 ini. Menurut SBY kondisi keduanya ada persamaan juga ada perbedaan.

"Ada, ada perbedaan, meskipun ada juga kesamaan-kesamaannya. Kalau bicara perbedaan yang pertama, 2008 memang murni krisis ekonomi global, menerpa semua negara, nah sekarang krisis ekonomi plus pandemi COVID-19, terus terang memang lebih berat" ujar SBY dalam acara CNBC Indonesia Exclusive, Jumat (14/8/2020).

Perbedaan lainnya, pada 2008 tak semua negara masuk ke jurang resesi, termasuk Indonesia. Namun saat ini banyak negara terkena resesi dan Indonesia diprediksi menjadi salah satunya.

"Yang kedua, perbedaannya adalah dulu 2008 krisis atau resesi global, tapi tidak semua negara mengalami resesi termasuk Indonesia, tahun 2008 pertumbuhan kita 6% karena ada krisis global tahun 2009 drop menjadi 4,6%, kemudian tahun 2010 naik lagi bahkan menjadi 6,2%. Kita punya bentuk V sehingga kita terbebas dari resesi waktu itu. Nah sekarang ini secara global ada resesi, hampir semua negara juga mengalami resesi," tambahnya.

Lalu, bagaimana dengan persamaannya? Menurut SBY persamaannya dapat dilihat dari masalah-masalah yang terjadi di tahun sebelum 2008 maupun 2020.

Sebelum krisis 2008, misalnya, sudah ada beberapa masalah yang menimpa perekonomian Indonesia maupun global seperti harga minyak yang meroket hingga flu burung. Sementara sebelum pandemi muncul di 2020, Indonesia juga mengalami sejumlah persoalan ekonomi, mulai dari utang hingga daya beli menurun.

"Sebelum (Krisis) 2008 jangan dikira tidak punya tekanan, punya, harga minyak meroket, belum lagi ada bencana alam banyak sekali, ada tsunami, gempa Jogja, gempa Padang dan banyak sekali, juga sebetulnya ada flu burung. Nah sekarang ini 2020 kita juga punya permasalahan di bidang ekonomi kita, sebelum pandemi datang, misalnya, utang kita sudah lumayan besar baik pemerintah maupun BUMN, GDP kita memang mengalami perlambatan tahun-tahun terakhir, lantas ada persoalan daya beli dan pengangguran," imbuhnya.

SBY berharap pemerintah bijak dalam membuat kebijakan, sehingga ekonomi tidak sampai minus sedalam kuartal sebelumnya, atau bahkan lebih dalam.

"Kita memang sudah berada dalam keadaan seperti ini, mari kita lakukan segala sesuatunya yang pas yang tepat, sehingga kita betul-betul bisa menahan kejatuhan ekonomi kita yang lebih dalam," tutur SBY.

Simak Video "Kepada Peserta Kongres Demokrat, SBY: Santai, We Win!"
[==]
(hns/hns)

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites
Masuk untuk mengikuti  

×
×
  • Create New...